Jumat, 26 Agustus 2011

Sejarah Perkembangan Metode Kumon

Setengah abad yang lalu, cinta seorang ayah kepada anaknya telah melahirkan Metode Kumon.

Almarhum Toru Kumon mengembangkan bentuk awal Metode Kumon pada 1954 ketika ia menjadi guru matematika SMA. Pada waktu itu, istri Toru Kumon, Teiko, memintanya untuk melihat pelajaran Aritmetika untuk kelas 2SD dari anak tertuanya, Takeshi, karena ia tidak puas dengan hasil ulangannya.

Materi belajar yang ditulis dengan tangan pada kertas ukuran A5

Materi belajar yang diciptakan oleh seorang guru matematika SMA untuk anaknya.

Tujuan Toru Kumon adalah menciptakan sekumpulan soal yang dapat dikerjakan Takeshi secara bertahap secara mandiri, yang memungkinkan ia mengembangkan kemampuannya secara bertahap. Setelah melalui banyak trial and error, ia membuat serangkaian materi belajar yang ditulis dengan tangan pada kertas ukuran A5.

Memusatkan pada pengembangan kemampuan berhitung yang kuat

Menguasai berhitung adalah kunci untuk maju ke materi Matematika SMA.

Fitur dasar dari materi ini adalah memusatkan pada pengembangan kemampuan berhitung yang kuat, yang memungkinkan Takeshi maju secepat mungkin ke materi Matematika SMA. Berdasarkan pengalamannya sebagai guru Matematika SMA, Toru Kumon yakin bahwa menguasai berhitung adalah kunci yang memungkinkan anaknya untuk nantinya menerapkan konsep-konsep Matematika.

Takeshi, di kelas 6 SD, mencapai materi kalkulus diferensial dan integral untuk kelas 2 SMA

Dimulai dengan soal-soal penjumlahan dan secara cepat maju ke materi Matematika SMA

Pada Juli 1954, Takeshi mulai menggunakan materi buatan ayahnya ketika ia di kelas 2 SD. Ia mulai dengan soal-soal penjumlahan dan maju secara cepat sampai ia mencapai materi kalkulus diferensial dan integral untuk kelas 2 SMA ketika ia di kelas 6 SD.

Kumon percaya bahwa semua anak memiliki potensi tak terbatas

Kumon percaya bahwa adalah tugas para pendidik untuk menggali potensi tersembunyi pada anak-anak.

Pada saat itu, Toru Kumon terus membuat materi belajar ini setiap harinya. Melalui proses ini, filosofi dibalik Metode Kumon muncul, yaitu pengembangan secara optimum dari kemampuan setiap individu, tak bergantung pada usia atau tingkatan kelas – menggali potensi. Toru Kumon percaya bahwa apa yang mungkin bagi seorang anak adalah mungkin juga bagi anak-anak yang lain. Karenanya, ia mulai menawarkan kesempatan untuk belajar dengan metode ini kepada sebanyak mungkin anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar